Selasa, 01 Oktober 2013
Cafe Mungil
Cafe Mungil.
Di sinilah tempat para remaja menikmati malam bersama gulungan ombak, tiupan angin, dan alunan berbagai genre musik yang membuat suasana semakin meriah. Tempat para remaja menumpahkan kepalanya pada dada pun pundak pasangannya. Tempat para remaja bercumbu dengan kemeriahan. Tempat para remaja menghentak-hentakan kaki dan badannya mengikuti alunan musik. Hangat dan bahagia jika dirasakan setelahnya.
Di sinilah tempat para remaja bersuka cita sampai malam mati, menjemput pagi.
Lagu Thank You For Loving Me ikut menghangatkan suasana. kami tenggelam di dalamnya. Lagu lain pun iri, lalu didendangkanlah musik-musik reggae. Aku hanya duduk manis dan yang lain asyik menggerakkan badannya sesuka hati. Ah, aku memang tak pandai menari. Mataku termanjakan oleh pemandangan di depan mata. Semua ikut menari. semua ikut bergoyang. Kecuali aku. "Ayo ikut joget yang!" katanya sambil mengecup keningku. Aku tersenyum. Silahkanlah, biar bola mataku saja yang menari, melihat kesana-kemari orang-orang yang berkasih dalam tariannya.
Malam sudah menuju pagi. Tak terasa pesanan di atas meja sudah habis. Kami meningggalkan tempat itu dengan terpogoh-pogoh. Dengan membawa segumpal kenangan. Tenagapun habis dimakan kemeriahan malam itu.
Di sinilah tempat para remaja dimabuk cinta.
Dan aku, selalu rindu tempat itu.
Aku rindu kamu, kekasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar