(elwa)
Seorang perempuan menangis terisak dibalik bibirnya yang
menyunggingkan senyum yang mampu memalingkan kepala-kepala para
anjing-anjing tua bahkan serigala kepadanya.
Seorang perempuan memeluk dirinya sendiri dibalik tegap tubuhnya yang mampu memaku mata-mata di punggungnya, terkadang tengkuk, lebih banyak di pinggul.
Seorang perempuan sekarat kehabisan nafas dibalik nafas yang terhembus dan terhisap baik-baik.
Seorang perempuan terjerembab berlutut, mencium semesta. Ia kelelahan namun ia tak mampu melakukan penyerahan dibalik langkah-langkah pasti yang ia injakkan ke bumi, serta tarian-tarian gemulai yang telah lama ia mulai.
Seorang perempuan…
dan seorang anak kecil di dalam dirinya.
Seorang perempuan memeluk dirinya sendiri dibalik tegap tubuhnya yang mampu memaku mata-mata di punggungnya, terkadang tengkuk, lebih banyak di pinggul.
Seorang perempuan sekarat kehabisan nafas dibalik nafas yang terhembus dan terhisap baik-baik.
Seorang perempuan terjerembab berlutut, mencium semesta. Ia kelelahan namun ia tak mampu melakukan penyerahan dibalik langkah-langkah pasti yang ia injakkan ke bumi, serta tarian-tarian gemulai yang telah lama ia mulai.
Seorang perempuan…
dan seorang anak kecil di dalam dirinya.
Ilusrasi II
Seorang laki-laki tertawa bahagia ditengah gemerlap bintang bersama aroma minuman yang buihnya ikut membuncah bersama malam tanpa menghiraukan ia yang memikirkannya.
Seorang laki-laki memeluk tubuh yang berlekuk seperti biola spanyol yang membuat lututnya lemas sampai pinggulnya sulit bergerak.
Seorang laki-laki sekarat kehabisan nafas seolah kesetanan dicekik nafsu yang merasuki dirinya.
Seorang laki-laki terjerembab berlutut, mencium semesta. Ia kelelahan namun ia tak mampu melakukan penyerahan dibalik langkah-langkah pasti yang ia injakkan ke bumi, serta tarian-tarian gemulai yang telah lama ia mulai.
Seorang laki-laki...
dan perempuan di dalam kamarnya
1 komentar:
Tulisan yang sangat menarik dan dalam. :)
Posting Komentar