About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Jumat, 10 Oktober 2014

Demi Kita, Demi Restu

Malam ini, entah mengapa kerongkonganku terasa amat sakit. Mungkin kurang minum air putih. Atau mungkin terlalu banyak menelan air mata,
yang jelas aku tak akan lagi menangis meringis seperti anak kecil lagi,
kan ku simpan air mataku dalam sepotong senyuman,

-

Kau bilang kau sangat mencintaiku,
namun beberapa detik kemudian kau juga bilang kita tak mungkin bersatu kembali.
Oh, Tuhan, ingin sekali ku matikan otak dan pikiran tumpulmu.

Apa lagi yang tak kau kenal dari diriku?
Bahkan kau tahu persis rasa air mataku, dan aku kenal akrab dengan segala kata kasarmu.

Apa lagi yang tak kau kenal dari diriku?
Bahkan kau tahu persis rasa bibirku, dan aku kenal akrab dengan bau khas tubuhmu.

Mengapa Tuhan tak menyiapkan perpisahan saja jauh-jauh hari;
sebelum semua sedalam dan serumit ini,


-

Malam ini, entah mengapa kerongkonganku terasa amat sakit. Mungkin kurang minum air putih. Atau mungkin terlalu banyak menelan air mata,
yang jelas aku harus selalu ingat, bahwa cinta membutuhkan restu.
Dan malam ini, aku akan berjuang demi kita, demi restu.



Bandung, 10 Oktober 2014

0 komentar:

Posting Komentar