About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Kamis, 30 Mei 2013

I'm literally happy :')))

 25 Mei 2013....
Hari itu Restu memutuskan untuk pergi ke Bandung. Namun ia tak berniat untuk memberitahu saya. Mungkin ingin memberikan surprise kecil, hadiah anniversary kemarin. Ah entahlah..

"Uni, katanya Etu besok mau ke bandung? bilangin jangan pake motor ya." sebuah pesan singkat dari kakak restu sangat mengagetkanku saat itu. Baru keluar kelas, dan dapat kabar gembira di sore hari. Ah senangnyaaa. Lalu saya langsung menghubungi restu, untuk mengkonfirmasi hal itu.
"Gak tau jadi gak tau engga, soalnya besok harus lembur." Begitulah kata restu.
Galaaaauuuu.. Tidak ada kepastian....

Esoknya, saya mencoba menghubungi mamahnya untuk mencari kepastian. Hahahaha gue lebay banget. Dan Bapanya bilang, Restu baru aja dianterin Kakaknya.
Mamaaaakkk makin bingung....

"Yang, yang, si restu bikin PM nih." suara Tuti mengagetkanku. "Lembur......" Yaps doi bikin PM gitu.
Pasrah. Hanya bisa pasrah. Saya pun memutuskan untuk mandi dan bergegas ke kostan Wifya.

*sampai di dago dengan perasaan campur aduk*
Sudah kenyang nangis (ga tau nangis kenapa), dan perutpun meminta sepiring mie goreng. Sedang asyik melihat youtube, lalu datanglah seorang lelaki dengan tampang sangat kelelahan, memakai jaket biru tua, dan menggendong ransel hitam. Aaaaakkkkkk restuuuuuuuuuuu *peluk erat walau bau asem*

Wifya dan Tuti pun langsung 'ngocoblak' ga berhenti-berhenti. "Restuuu hayu karokeaaan." "Restuuu hayu makan-makan." "Cieeee yang baru gajiaaaan." Kurang lebih seperti itulah wanita-wanita bimbang teriak-
teriak.










 Malam minggu, karoke di Colour \o/




Syusyah banget dibangunin. HIH.


Selesei karoke. Besoknya langsung cusss belanja. Hehehe..
"Yang, kaya gimana ya sepatunya?" "Yang, pilihin." "Udahlah yg ini aja yang." Begitulah kegalauan restu nyari sepatu kerja. Hampir 3 jam kita menghabiskan waktu di tempat perbelanjaan. Cape, seneng, semuanya campur aduk.
Sudah menjelang sore. Artinya kepulangan restu tinggal sebentar lagi.
Maghrib sampailah kita di dago, dan cepat-cepat bebenah barang untuk mengantarkan restu ke terminal. Jam 7 kita sampai di terminal. Bus sudah penuh, Restu mulai berpamitan. Hanya cium tangan, tanpa cium pipi dan kening ia mulai menaiki bus yg super sumpek itu.

Terimakasih Tuhan atas kebaikan yg telah Engkau berikan, atas semua kejutan yg sangat sangat indah.
Terimakasih Wifya dan Tuti, 2 orang sahabatku yg selalu ada saat aku sedang galau. Teman curhat, teman galau, teman karoke, teman belanja, teman tidur dan teman gila-gilaan.
Terimakasih restu, lelaki yg selalu membuat saya tak bisa berpaling. Terimaksih atas waktu luangnya, walaupun aku tau kamu harusnya lembur tapi milih ijin buat nemuin aku.
Saya sayang kalian semuaaaaa. :'))))









*kembali ke kehidupan semula* *kuliah*




0 komentar:

Posting Komentar