Setiap orang pasti punya kesenangan pada sesuatu. Misalnya, senang sama klub bola, pemain bola, artis, penyanyi ataupun grup band. Dan hal tersebut membuat orang-orang (termasuk saya) ingin melihat langsung atau bertemu dengan mereka. Apalagi kalau kesempatan itu ada di depan mata, saya yakin fans akan melakukan apapun agar bisa melihat dan bertemu langsung dengan idolanya.
Saya penyuka banyak hal. Saya suka musik, suka buku, suka olahraga, suka makan (yaiya lah) dan yang pasti saya suka cowok. Hehe. Kalau dikasih kesempatan saya ingin sekali bertemu dengan Paulo Coelho, Fabregas, Celine Dion, Lana Del Rey dan Bon Jovi. Saya juga ingin sekali pergi ke London, melihat langsung Emirates Stadium dan berfoto dengan seluruh pemain Arsenal. Dulu, saat Fabregas datang ke Indonesia saya sedikit agak setres. Oke, mungkin ini terdengar sangat lebay. But trust me, saya benar-benar kecewa karena tidak bisa bertemu dia. Saat itu saya masih kelas 2 SMA. Mencoba minta ijin sama orang tua untuk pergi ke Jakarta, dan ternyata tidak boleh. Sedih banget kan, guys? Iya, kan? Sementara teman-teman saya di twitter dengan girangnya pergi ke GBK untuk melihat Fabregas. Alhasil saya cuma bisa ngurung diri di kamar sambil nangis (bukan nangis di bawah shower, ya) dan sengaja mogok makan supaya Mimih dan Papap kasian melihat anaknya. Tapi, tetap gagal. Saya tetap tidak mendapatkan ijin karena mereka khawatir kalau saya pergi ke Jakarta sendirian. Daaaaan 11 September kemarin saya dikasih kesempatan nonton konser Bon Jovi. It such a greatest thing I've ever had in my live. Terima kasih Ya Allah... Sebelum saya cerita kemeriahan konser kemarin, saya akan cerita sedikit awal saya suka Bon Jovi.
Saya mulai mengenal lagu Bon Jovi saat masih SMP. Itu pun hanya lagu It's My Life saja. Karena saya suka hal-hal baru, saya mencari lagu apalagi yang enak didengar. Dan saat itu saya mulai 'akrab' dengan lagu Always, lagu hits sepanjang masa. Didengar-dengar kok liriknya romantis banget ya. Cocok dengan selera saya. Dan memang Bon Jovi ini terkenal dengan liriknya yang romantis itu. Sebagian orang mungkin berpikir Band Rock kok lagunya menye-menye. Walaupun begitu, tapi lagunya enak, kan? Kalau kata @aMrazing mah lagunya galau tapi gagah. Dan saat SMA saya mulai mengenal lagu-lagu hits Bon Jovi yang lainnya seperti, Thank You For Loving Me, Bed of Roses, Never Say Goodbye, I'll Be There For You, Livin' On A Prayer dan lagu-lagu lainnya.
Saya tahu Bon Jovi akan konser di Jakarta dari twitter. That's why I'm still using twitter. Saya tahu informasi dan gosip-gosip semuanya dari twitter. Saat tahu informasi tersebut, saya senyam-senyum sendiri sepanjang hari dan berpikir bagaimana caranya agar bisa nonton. Seperti biasa, ada drama sedikit dengan orangtua. Karena saya orangnya nekad dan akan melakukan apapun untuk sesuatu yang saya suka, saya pakai uang untuk beli baju lebaran untuk membeli tiket konser. Saya ambil kelas Lower Tribune, karena selain bisa duduk juga karena tempatnya sejajar dengan kelas VIP (padahal uangnya pas-pasan). Dan saat lebaran, saya pun kebingungan pakai baju apa. Hiks.
11 September 2015.
Saya sampai di Jakarta pukul 14.00. Dikarenakan pintu masuk GBK dibuka pada pukul 15.00, terpaksa saya jadi gembel dulu di sekitaran Senayan. Pukul 15.30 saya mulai mengantri di gate yang sudah ditentukan dan masuk stadion pukul 17.00. Konser dimulai pada pukul 19.00 dan dibuka oleh artis youtube, Sam Tsui. Sekitar pukul 20.00 Judika menyanyikan lagu Indonesia Raya, seluruh penonton pun serentak ikut bernyanyi. Pukul 20.30 tanpa basa-basi Bon Jovi langung mengguncang penonton dengan lagu That's The Water Made Me. Dilanjut dengan lagu, Who Says You Can't Go Home, Lost Highway, Raise Your Hand, You Give Love a Bad Name, Born to Be My Baby, We Don't Run, It's My Life, Because We Can, Someday I'll Be Saturday, What About Now, We Got It Going On-ingin, In These Arms, Wanted Dead or Alive, I'll Sleep When I'm Dead hingga Keep The Faith. Setelah itu Bon Jovi seolah-olah mengakhiri konsernya di Jakarta. Jon mengucapkan terimaka kasih dan dia mulai meninggalkan panggung. Serentak semua penonton berteriak "We want more! We want more!" karena merasa belum puas meihat aksi panggung mereka. Tak lama Jon memasuki panggung lagi dan mengguncang penonton dengan lagu Have A Nice Day. Dilanjut dengan lagu Bad Medicine, Runaway, dan ditutup dengan lagu Livin' On A Prayer.
Mereka membawakan 20 hits lagunya dengan sempurna. Namun, sayang konser kedua mereka di Jakarta ini kurang klimaks. Mungkin saya bukan satu-satunya orang yang tidak puas dengan konser tersebut. Ada beberapa alasan mengapa konser kedua mereka kurang klimaks. Pertama, karena mereka tidak membawakan lagu hits romantisnya seperti, Always, I'll Be There For You, Never Say Goodbye dan Bed Of Roses. Menurut media alasan mengapa mereka tidak membawakan lagu Always, yaitu karena nadanya terlalu tinggi, sedangkan usia Jon sudah berlanjut. Dan juga terdengar kabar bahwa lagu Always dibandrol dengan harga yang sangat mahal. Alhasil dari 20 lagu, saya cuma hafal setengahnya. Satu lagi yang kurang memuaskan adalah setting panggung dan lighting-nya. Dan juga ketiadaan Richie Sambora. Walaupun Phill X tidak kalah keren dari Sambora, tetap saja ada yang kurang. Namun, di luar itu saya sangat sangat sangat salut pada mereka, terutama pada Jon. Bayangkan di umur 53 dia masih bisa berpenampilan maksimal sementara 20 lagu yang ia bawakan bukan lagu slow melaikan lagu yang cukup menguras tenaga, namun penampilannya tetap stabil. Jon juga membuat saya menangis saat membawakan lagu Someday I'll Be Saturday Night yang dibawakan secara acoustic sehingga semua penonton ikut bernyanyi. Saking terharunya saya sampai berkaca-kaca. Sejak saat itu, saya putuskan bahwa Jon Bon Jovi is the sexiest man alive. Udah tua tapi masih keren banget ya ampun... Btw, selamat ya buat Mbak yang dilamar sang kekasih sasat konser. Untung Bon Jovi bawain lagu In These Arms, kan pas tuh sama momennya. Guys, bayangin kalian dilamar pacar di tengah konser dengan backsound yang romantis banget. "Baby I want you. Like the roses want the rain. You know I need you. Like a poet needs the pain. I would give anything. My blood, my love, my life. If you were in these arms tonight" Edan kan liriknya.
Segitu aja cerita dari saya. Mempunyai kesenangan pada sesuatu itu menyenangkan, guys. Mungkin ini terdengar berlebihan. Tapi, percaya deh, kalau kalian bertemu dengan idola kalian pasti akan sangat exited sama seperti saya. Sama halnya dengan orang yang suka traveling, pasti akan sangat bersyukur dan bangga bisa mejejakki tempat-tempat yang diimpikan.
Setidaknya dalam hidup saya pernah melihat langsung konser yang dari dulu saya impikan. Semoga setelah ini saya bisa nonton konser Celine Dion dan Lana Del Rey. Atau bisa pergi ke London bertemu dengan seluruh pemain Arsenal. Ada aamiin?
Minggu, 13 September 2015
Langganan:
Komentar (Atom)