Sebagai anak bungsu, saya sering sekali dinasihati ini-itu baik oleh ibu, bapa dan kakak-kakak saya. Saya bukan anak penurut, tapi saya tidak pernah membentak orang tua. Banyak sekali nasihat yang saya abaikan. Seperti:
- Telat pulang. Papap paling gak suka saya pulang larut malam. Saya hanya dikasih jatah main sampai jam 9 malam, itupun kalo mainnya dari abis maghrib. Tapi saya selalu nego sampai jam 10. Kalo lebih dari itu, mimih bakal nelpon terus-terusan sampai saya pulang.
- Sholat. Ini nasihat yang paling seriiiiinggg mimih ingatkan. Orang tua mana pun pasti dan selalu mengingatkan anaknya agar tidak meninggalkan sholat. Tapi sebagai anak, saya hanya bisa meng-iya-kan saja. Melakukannya gimana nanti.
- Sering main hp. Saya akan ditegur abis-abisan kalo seharian cuma mainin hp. "Hp itu bikin kamu lupa segalanya." "Ada apa sih di hp?" "Mimih jabel ya hape kamu." Gitulah kalo ibuku udah ngomel tentang hp.
Seperti minggu lalu, ada nasihat dari kakak saya yang tidak akan saya lupakan. Kami; saya, ibu dan kakak lelaki saya berkumpul di kamar. Kami berbicara sambil tiduran, menatap langit-langit kamar. Ibu dan kakak saya selalu menyuruhku untuk kuliah sambil kerja. Buat nambah uang jajan juga nambah pengalaman, katanya. Mimih risih melihat kegiatanku sehari-hari. Kuliah-main-kuliah-main. Mungkin karna beliau tahu jadwal kuliahku yang longgar. Beliau selalu menyuruh kakakku untuk mencarikan pekerjaan untukku. Atau menyuruhku jualan apapun, sekalian belajar bisnis. Tapi saya gak pernah mau. Sampai pada akhirnya hati dan pikiran saya terbuka mendengar nasihat kakak.
"Tau gak, yang, kalo laki-laki zaman sekarang bukan mencari wanita yang hanya cantik, tapi juga pintar. Laki-laki akan segan pada wanita yang bisa kerja keras. Cantik itu cuma point plus. Kalo kamu bisa bekerja keras, Aa yakin pride kamu tinggi di mata laki-laki dan laki-laki akan segan sama kamu. Kalo kamu cuma males-malesan kayak gini, gimana laki-laki akan segan sama kamu? Silahkan kamu punya banyak teman, asal jangan ikut-ikutan hal yang negatif dan jangan selalu bergantung pada teman. Di dunia kerja nanti, kamu gak bisa lagi hura-hura atau haha-hihi sama teman pergaulanmu sesering sekarang. Kita memang harus pintar bergaul dengan banyak orang. Siapa tau rezeki kita ada pada mereka. Satu lagi, jangan gengsi dengan pekerjaan apapun. Seorang manajer pun tidak akan langsung jadi manajer. Aa gak akan nyariin kerjaan yang enak buat kamu, Aa ingin kamu belajar berjuang dan kerja keras. Only you can change yourself." "Satu lagi, harus jujur!" Kata mimih, spontan.Saya hanya bisa diam dan mencerna kata-kata kakak saya. Saya bersyukur mempunyai keluarga yang tidak pernah bosan menasihati. Saya bersyukur mempunyai penyemangat yang tidak akan berhenti menyemangati. Saya bersyukur mempunyai mereka. Alhamdulillah. :))